Liputan BMI--Hidup adalah pilihan, kadang kita selalu dihadapkan dengan pilihan yang sulit ketika harus menentukan arah tujuan hidup. Tiga tahun yang silam, pria yang bernama lengkap Asep Yudie ini dihadapkan oleh pilihan yang sangat berat, ia diajukan menjadi Kepala Desa ( Kades ) oleh masyarkat Kampung Cidadap, Desa Sukaraja, Sukabumi. Ajuan dari masyarakat bukan tanpa sebab, pasalnya Asep sudah dipercaya masyarakat dikampungnya sebagai sosok pemuda yang jujur, cerdas dan mempunyai pengalaman yang cukup.
Kepercayaan masyarakat memuncak, ketika bapa tiga anak ini sukses dalam beberapa mandat yang diberi masyarakat, diantaranya sebagai Ketua RW ( Rukun Warga ), Ketua PPS ( Panitia Pemungutan Suara ) dan Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat ( BKM ) dalam program PNPM-MP (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Mandiri Perkotaan ) yang mendapatkan sumbangan sebesar 500 juta dari Bank Dunia ( IMF ) untuk Desa Sukaraja yang mempunyai jumlah penduduk sekisar 15 ribu jiwa. Alhasil berbagai pigam dan penghargaanpun banyak ia dapatkan yang diberikan oleh instansi pemerintah. Namun alih-alih menerima ajuan dari masyarkat, Asep malah menolaknya dengan halus dan memilih menjadi Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) ke Arab Saudi.
"Waktu itu saya baru bercerai dengan istri dan baru ditinggalkan almarhum bapak, jadi saya merasa tidak mampu mengemban amanah yang sangat berat tanggung jawabnya, akhirnya saya memilih untuk menjadi TKI ke Arab Saudi untuk melepaskan beban pikiran saya, " ujar Asep Yudie saat berbincang denga kontributor Liputan BMI.
Meski berada di Arab Saudi, pria yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Indonusa Esa Unggul ini, jiwa sosialnya tak pernah padam, ia juga dipercaya menjadi Ketua I Buruh Migran Indonesia Saudi Arabia ( BMI-SA ) dan pengurus Club Bola di Jeddah.
"Meski menjadi TKI, saya tidak merasa malu dan menyesal, justru saya merasa bangga karena banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang saya dapat selama bekerja di Arab Saudi, " tandas Asep Yudie.
Kepercayaan masyarakat memuncak, ketika bapa tiga anak ini sukses dalam beberapa mandat yang diberi masyarakat, diantaranya sebagai Ketua RW ( Rukun Warga ), Ketua PPS ( Panitia Pemungutan Suara ) dan Koordinator Badan Keswadayaan Masyarakat ( BKM ) dalam program PNPM-MP (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Mandiri Perkotaan ) yang mendapatkan sumbangan sebesar 500 juta dari Bank Dunia ( IMF ) untuk Desa Sukaraja yang mempunyai jumlah penduduk sekisar 15 ribu jiwa. Alhasil berbagai pigam dan penghargaanpun banyak ia dapatkan yang diberikan oleh instansi pemerintah. Namun alih-alih menerima ajuan dari masyarkat, Asep malah menolaknya dengan halus dan memilih menjadi Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) ke Arab Saudi."Waktu itu saya baru bercerai dengan istri dan baru ditinggalkan almarhum bapak, jadi saya merasa tidak mampu mengemban amanah yang sangat berat tanggung jawabnya, akhirnya saya memilih untuk menjadi TKI ke Arab Saudi untuk melepaskan beban pikiran saya, " ujar Asep Yudie saat berbincang denga kontributor Liputan BMI.
Meski berada di Arab Saudi, pria yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Indonusa Esa Unggul ini, jiwa sosialnya tak pernah padam, ia juga dipercaya menjadi Ketua I Buruh Migran Indonesia Saudi Arabia ( BMI-SA ) dan pengurus Club Bola di Jeddah.
"Meski menjadi TKI, saya tidak merasa malu dan menyesal, justru saya merasa bangga karena banyak sekali pelajaran dan pengalaman yang saya dapat selama bekerja di Arab Saudi, " tandas Asep Yudie.
+ comments + 1 comments
Assalamualaikum.wr.wb. perkenalkan nama saya katiman dari surabaya kerja tki di malaysia, saat menulis ini saya teringat memory masa lalu..saya sangat tergugah hati melihat coretan hati yang bapak tulis. saya jadi teringat tentang masa-masa sulit dulu,karena iktiar dan usaha , seolah2 menjadi dendam bukan lagi motivasi, cuma satu tujuan saya pada saat bagaiman caranya untuk bangkit..singkat kata berbagai macam iktiar dan cara yang saya lalui, mengingat pada saat itu hutang saya 1,2m yang tidak sedikit, belum lagi bunga renternir yang bertambah. karena usaha, kesungguhan hati, akhirnya menemukan jalan /solusi . saya percaya ALLAH ITU TIDAK DIAM MAHA PENYAYANG , cobaan itu bukan lah ujian tapi hadiah yang tersilmut untuk kebahagiaan yang sebenar2nya. Bila butuh angka togel ghaib yg sudah kami buktikan hubungi MBAH WITJAKSONO DI 0852_2223_1459. ingat kesempat tidak akan datang untuk yang kedua kalinga
KLIK=> BOCORAN TOGEL 2D 3D 4D 6D