Henry Prayitno, Koordinator Crisis Center |
"Kami sudah mengirim surat dan meminta pimpinan PT Abdul Pratama untuk datang ke BNP2TKI pada Kamis (14/8)," ujar Koordinator Crisis Center, Henry Prayitno ditemui di kantornya, Jakarta, Selasa Petang (12/8).
Menurut Henry, kasus laporan TKI hilang di luar negeri memang merupakan kasus yang sering dilaporkan oleh keluarga korban. Hal ini memang sering terjadi karena tidak sedikit TKI khususnya yang bekerja di Arab Saudi masih dilarang untuk memiliki alat komunikasi sehingga mereka memiliki kesulitan untuk bisa berkomunikasi dengan pihak keluarga.
Pihak PT, kata Henry, nanti diminta untuk membawa dokumen yang berkaitan dengan Sukesih. Dari dokumen itu Crisis Center BNP2TKI akan mengirimkan dokumen itu ke KBRI di Riyadh agar bisa menghubungi pihak majikan Sukaesih. Dari situ, maka akan diketahui keberadaan Sukaesih itu sendiri.
Media online di Jawa Tengah sebelumnya menulis kasus hilangnya Sukaesih ini. Seperti diberitakan, kasus ini sudah dilaporkan keluarga korban yang terdiri orang tua Sukesih dan dua kerabatanya ke kantor Bupati Brebes, didampingi LSM Masjaka Brebes, pukul 09.00 Senin lalu (11/8). Mereka datang untuk meminta bantuan Pemkab Brebes, dalam hal ini yang berhasil ditemui yaitu Wakil Bupati Brebes Narjo dan Kelapa Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Pemkab Brebes, Syamsuk Komar dan meminta agar Sukesih bisa dipulangkan dan diketahui keberadaannya saat ini.
"Saya datang untuk menemui Bupati, mau meminta bantuan agar anak saya bisa dipulangkan. Sudah lima tahun kami kehilangan komunikasi," tutur Carmi (65), orang tua korban.
Carmi menuturkan, anak kelimanya dari tujuh bersaudara itu berangkat ke Riyadh, Arab Saudi sejak Juli tahun 2009 lalu. Ia bekerja sebagai pembantu rumah tangga dengan majikan Abdul Rahman Mohamad Al Darami. Anaknya menjadi TKW melalui PT Abul Pratamajaya Jakarta dengan kantor cabang di Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes. Sesuai perjanjian kontrak anaknya bekerja selama dua tahun, dan mestinya sudah pulang sejak tahun 2011 lalu. Namun, hingga kini tak kunjung pulang dan keluarga kehilangan komunikasi.
"Terakhir kami bisa komunikasi melalui telepon setengah tahun setelah anak saya bekerja di Riyadh. Sebulan kemudian, kami mencoba menelepon Sukesih, tetapi yang menerima majikannya. Bahkan, dari suara yang terdengar telepon itu seperti direbut majikan. Setelah itu tak bisa dihubungi lagi hingga sekarang," ungkapnya.
Menurut dia, selama setengah tahun bekerja sebelum kehilangan kontak, anaknya sudah tiga kali mengirim uang ke kampung, dengan total sekitar Rp 10 juta. Setelah hilang kontak, tidak ada kiriman uang sama sekali. "Kami tidak tahu permasalahan yang menyebabkan anaknya belum pulang dan hilang komunikasi. Kami sangat berharap Bupati membantu agar Sukesih bisa diketahui keberadaanya dan bisa dipulangkan," tegasnya di depan Wakil Bupati Narjo. (zul/toha)***(Liputan BMI)
-
-
BNP2TKI
+ comments + 1 comments
Assalamualaikum.wr.wb. perkenalkan nama saya katiman dari surabaya kerja tki di malaysia, saat menulis ini saya teringat memory masa lalu..saya sangat tergugah hati melihat coretan hati yang bapak tulis. saya jadi teringat tentang masa-masa sulit dulu,karena iktiar dan usaha , seolah2 menjadi dendam bukan lagi motivasi, cuma satu tujuan saya pada saat bagaiman caranya untuk bangkit..singkat kata berbagai macam iktiar dan cara yang saya lalui, mengingat pada saat itu hutang saya 1,2m yang tidak sedikit, belum lagi bunga renternir yang bertambah. karena usaha, kesungguhan hati, akhirnya menemukan jalan /solusi . saya percaya ALLAH ITU TIDAK DIAM MAHA PENYAYANG , cobaan itu bukan lah ujian tapi hadiah yang tersilmut untuk kebahagiaan yang sebenar2nya. Bila butuh angka togel ghaib yg sudah kami buktikan hubungi MBAH WITJAKSONO DI 0852_2223_1459. ingat kesempat tidak akan datang untuk yang kedua kalinga
KLIK=> BOCORAN TOGEL 2D 3D 4D 6D