Sekelumit Cerita Rumah Tangga TKI di Arab Saudi

Liputan BMI-- Kebahagian rumah tangga pastinya didambakan oleh setiap pasangan suami istri yang sedang membangun dan mengarungi bahtera rumah tangga. Dalam perspektif syariat rumah tangga sebenarnya sama, yaitu suami maupun istri sama-sama untuk berkomitment dan berikrar untuk saling setia dalam suka maupun duka. Namun ada yang menarik jika kita membahas tentang rumah tangga Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang menikah di Jeddah Arab Saudi.

Midun ( 38 tahun,Nama Samaran ) menceritakan dilema rumah tangganya yang baru saja dijalin kurang lebih tiga bulan,,Midun merasa membangun rumah tangga di Jeddah tidak sama teknisnya dengan di Indonesia, " Wanita di Jeddah sangat multicemburu dan sangat overaktif mengumbar kemesraan di dunia maya, " ujar Midun ketika berbincang dengan redaksi Liputan BMI (7/10).

Menurut Midun, kemesraan rumah tangga tidak perlu diumbar di dunia maya dan dipublikasikan di jejaring sosial facebook, cukup kita berdua saja yang tau, "apalagi sampai dilihat anak-anak, malu lah, kita kan sudah pada tua dan bukan anak ABG lagi," tambahnya.

Selain itu, sambung Midun, istri-istri di Jeddah sangat multicemburu yang membuat para suami terkenan dan depresi. Jangankan keluar rumah untuk berkumpul dengan teman-teman, handpone dan akun facebook pun selalu diperiksa setiap hari sama istri, apalagi kalau ada yang sms/nelpon dari perempuan / orang tidak dikenal, sudah pasti piring dan gelas pada pecah dilemparin, " hahaha seloroh Midun.

Ari Kusuma salah satu Tokoh Pemuda dan Pengamat Sosial di Jeddah mewajarkan apa yang dilakukan para istri-istri yang ada di Jeddah. " Saya kira wajar saja apa yang dilakukan para istri-istri di Jeddah, karena presepsi dan image Sopir di Arab Saudi  sudah dikenal playboy dan ganti-ganti istri, ya meskipun itu tidak semua tapi kebanyakan begitu, " ucap Ari kepada Liputan BMI.

Masih kata Ari, kekhwatiran para istri ini disebabkan oleh lingkungan dan pergaulan di Jeddah, atau bisa jadi karena faktor pengalaman pribadi yang pernah di khianati laki-laki yang akhirnya menimbulkan rasa ketakutan dan kekhawatiran yang sangat luar biasa.

"Yang terpenting dalam rumah tangga itu harus komitment untuk saling percaya, cemburu itu wajar, namun jika terlalu berlebihan akan menimbulkan dilema bagi pasangan kita, para suami juga harus berusaha untuk menciptakan keharmonisan didalam rumah tangga dan membangun image positive didepan istri, " pungkas Ari Kusuma.