Liputan BMI- Lagi, kisah pilu Tenaga Kerja Wanita ( TKW ) di Arab Saudi seperti tidak ada habisnya.Penempatan dan perlindungan TKI hanya dijadikan slogan oleh pemerintah namun jauh dari realita. Atikah binti Kemed TKW asal Desa Kopo, Kecamatan Waringin, Bandung sudah 4 tahun bekerja di majikanya di daerah Najran, Al Riyadh. Ironis, selama 4 tahun Atikah mendapatkan diskrimansi dari majikanya, dari mulai sering di pukul, 2 tahun belum belum diberi gajih dan dipaksa mengurus kambing.
Jheni Jatnika salah satu Aktivis BMI-SA kepada Liputan BMI menceritakan, bahwa Atikah memulai aktivitasnya setelah shalat subuh langsung membersihkan rumah serta membuatkan sarapan untuk sang majikanya. Setelah pekerjaan rumahnya selesai, Atikah pun bergegas ke kandang kambing melepaskan dan gembalanya sampai sore hari.
"Begitulah rutinitas setiap harinya yang dilakukan Atikah, menyusuri gurun-gurun pasir mengembala kambing sampai kakinya bengkak, bahkan sampai tidur pun harus bersebelahan dengan kandang kambing" kata Jheny.
Untuk memastikan ke validan informasi, kontributor Liputan BMI meminta nomer telepon Atikah dari Jheni. Ketika dihubungi, Atikah membenarkan apa yang dikatakan Jheni adalah benar. " iya betul Pak, saya kerja di Najran dan mengurus kambing sebanyak 50 ekor, " ucap Atikah.
Masih kata Atikah, selama ia bekerja hanya dibayar gajih 600 riyal padahal di Perjanjian Kerja ( PK ) tertulis 800 dan majikanya selalu memukul, sampai-sampai kakinya bengkak merah karena dipukul majikanya. "Tolong saya Pak, saya ingin pulang, gajih saya 2 tahun yang belum dibayar majikan, jika saya pulang, saya juga bingung karena suami saya nikah lagi dan anak saya dibawa suami dan gak tahu keberadaanya sekarang, "keluh Atikah sambil menangis.
Selama ini sudah ada Aktivis di Arab Saudi yang sudah berusaha mencoba membantu Atikah, diantaranya Bunda Rey, Aktivis dari Yanbo yang sudah mencoba menelpon majikan Atikah agar segera membayar gajih dan memulangkan Atikah. Turut membantu juga Asep Mulyadi pengurus BMI-SA Cabang Riyadh yang sudah mendata dan menuliskan krnologis Atikah yang selanjutnya akan disampaikan ke KBRI Riyadh.
Jheni Jatnika salah satu Aktivis BMI-SA kepada Liputan BMI menceritakan, bahwa Atikah memulai aktivitasnya setelah shalat subuh langsung membersihkan rumah serta membuatkan sarapan untuk sang majikanya. Setelah pekerjaan rumahnya selesai, Atikah pun bergegas ke kandang kambing melepaskan dan gembalanya sampai sore hari.
"Begitulah rutinitas setiap harinya yang dilakukan Atikah, menyusuri gurun-gurun pasir mengembala kambing sampai kakinya bengkak, bahkan sampai tidur pun harus bersebelahan dengan kandang kambing" kata Jheny.
Untuk memastikan ke validan informasi, kontributor Liputan BMI meminta nomer telepon Atikah dari Jheni. Ketika dihubungi, Atikah membenarkan apa yang dikatakan Jheni adalah benar. " iya betul Pak, saya kerja di Najran dan mengurus kambing sebanyak 50 ekor, " ucap Atikah.
Masih kata Atikah, selama ia bekerja hanya dibayar gajih 600 riyal padahal di Perjanjian Kerja ( PK ) tertulis 800 dan majikanya selalu memukul, sampai-sampai kakinya bengkak merah karena dipukul majikanya. "Tolong saya Pak, saya ingin pulang, gajih saya 2 tahun yang belum dibayar majikan, jika saya pulang, saya juga bingung karena suami saya nikah lagi dan anak saya dibawa suami dan gak tahu keberadaanya sekarang, "keluh Atikah sambil menangis.
Selama ini sudah ada Aktivis di Arab Saudi yang sudah berusaha mencoba membantu Atikah, diantaranya Bunda Rey, Aktivis dari Yanbo yang sudah mencoba menelpon majikan Atikah agar segera membayar gajih dan memulangkan Atikah. Turut membantu juga Asep Mulyadi pengurus BMI-SA Cabang Riyadh yang sudah mendata dan menuliskan krnologis Atikah yang selanjutnya akan disampaikan ke KBRI Riyadh.
+ comments + 1 comments
Assalamualaikum.wr.wb. perkenalkan nama saya katiman dari surabaya kerja tki di malaysia, saat menulis ini saya teringat memory masa lalu..saya sangat tergugah hati melihat coretan hati yang bapak tulis. saya jadi teringat tentang masa-masa sulit dulu,karena iktiar dan usaha , seolah2 menjadi dendam bukan lagi motivasi, cuma satu tujuan saya pada saat bagaiman caranya untuk bangkit..singkat kata berbagai macam iktiar dan cara yang saya lalui, mengingat pada saat itu hutang saya 1,2m yang tidak sedikit, belum lagi bunga renternir yang bertambah. karena usaha, kesungguhan hati, akhirnya menemukan jalan /solusi . saya percaya ALLAH ITU TIDAK DIAM MAHA PENYAYANG , cobaan itu bukan lah ujian tapi hadiah yang tersilmut untuk kebahagiaan yang sebenar2nya. Bila butuh angka togel ghaib yg sudah kami buktikan hubungi MBAH WITJAKSONO DI 0852_2223_1459. ingat kesempat tidak akan datang untuk yang kedua kalinga
KLIK=> BOCORAN TOGEL 2D 3D 4D 6D