Liputan BMI-- Diabetes atau biasa dikenal masyarakat dengan sebutan kencing manis atau penyakit gula adalah penyakit yang sulit untuk di deteksi gejala awalnya, bahkan gejala yang ditimbulkan sering dianggap remeh dan diabaikan. Karena gejala awal ini sering dianggap biasa, maka penderita diabetes tidak menyadari bahwa dia sudah harus melakukan beberapa perawatan medis.
Salah satu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja sebagai Sopir perumahan di Jeddah, Arab Saudi asal Cirebon, Jawa barat yang yang tidak mau disebutkan namanya ini, mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui sudah terkena gejala setelah memeriksa di Apotek.
"Waktu itu saya sedang bepergian jauh dalam tempo waktu 2 jam perjalanan, namun ditengah jalan saya sering berhenti untuk buang air kecil, akhirnya saya memeriksakan ke Sodalia ( Apotek ) terdekat untuk memeriksa kadar gula saya, setelah diperiksa ternyata kadar gula saya sudah mencapai 300 mg, "tuturnya ketika di berbincang dengan kontributor Liputan BMI.
"Setelah saya tau bahwa kadar gula saya mencapai 300 mg, saya pun disarankan pihak Apotek untuk membeli obat Ghluchopage dan Amaryl seharga SR 76, alhamdulilah sekarang sudah mulai turun kadar gulanya dan dibantu dengan olahraga, "ungkapnya.
Pria asal Cirebon inipun lantas menceritakan pengalamanya yang mengalami gejala diabetes kepada teman-temannya dan menganjurkan ke Apotek untuk diperiksa kadar gulanya. Al hasil teman-temannya pun mengakui terkena gejala diabetes setelah di cek kadar gulanya yang mempunyai kadar diatas 150 mg.
Sementara itu Nin Soeryana salah satu pengurus Buruh Migran Indonesia Saudi Arabia ( BMI-SA ) yang bekerja sebagai Staf Nurse Medical Servis Saudi Arabian Airlines mengatakan bahwa penyakit diabetes bisa disebabkan faktor genesis ( keturunan ), pola makan yang tidak teratur dan gaya hidup yang tidak sehat.
"Untuk mencegah dan menimalisir diabetes bisa dengan memperbaiki pola hidup dengan baik diantaranya tidur yang cukup 7-8 jam, jangan nonton tv/main komputer telalu lama, konsumsi sayuran dan buah-buahan, hindari makanan yang mengandung bahan pengawet dan pewarna, serta ditunjang dengan olahraga yang teratur, " imbuhnya ketika diwawancarai Liputan BMI via seluler.
Salah satu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja sebagai Sopir perumahan di Jeddah, Arab Saudi asal Cirebon, Jawa barat yang yang tidak mau disebutkan namanya ini, mengungkapkan bahwa dirinya baru mengetahui sudah terkena gejala setelah memeriksa di Apotek.
"Waktu itu saya sedang bepergian jauh dalam tempo waktu 2 jam perjalanan, namun ditengah jalan saya sering berhenti untuk buang air kecil, akhirnya saya memeriksakan ke Sodalia ( Apotek ) terdekat untuk memeriksa kadar gula saya, setelah diperiksa ternyata kadar gula saya sudah mencapai 300 mg, "tuturnya ketika di berbincang dengan kontributor Liputan BMI.
"Setelah saya tau bahwa kadar gula saya mencapai 300 mg, saya pun disarankan pihak Apotek untuk membeli obat Ghluchopage dan Amaryl seharga SR 76, alhamdulilah sekarang sudah mulai turun kadar gulanya dan dibantu dengan olahraga, "ungkapnya.
Pria asal Cirebon inipun lantas menceritakan pengalamanya yang mengalami gejala diabetes kepada teman-temannya dan menganjurkan ke Apotek untuk diperiksa kadar gulanya. Al hasil teman-temannya pun mengakui terkena gejala diabetes setelah di cek kadar gulanya yang mempunyai kadar diatas 150 mg.
Sementara itu Nin Soeryana salah satu pengurus Buruh Migran Indonesia Saudi Arabia ( BMI-SA ) yang bekerja sebagai Staf Nurse Medical Servis Saudi Arabian Airlines mengatakan bahwa penyakit diabetes bisa disebabkan faktor genesis ( keturunan ), pola makan yang tidak teratur dan gaya hidup yang tidak sehat.
"Untuk mencegah dan menimalisir diabetes bisa dengan memperbaiki pola hidup dengan baik diantaranya tidur yang cukup 7-8 jam, jangan nonton tv/main komputer telalu lama, konsumsi sayuran dan buah-buahan, hindari makanan yang mengandung bahan pengawet dan pewarna, serta ditunjang dengan olahraga yang teratur, " imbuhnya ketika diwawancarai Liputan BMI via seluler.