Liputan BMI--Di kutip dari detikNews (10/9) hasil rapat antara KPK dan 16 lembaga yang telah melakukan rapat maraton membahas soal pengelolaan TKI. Hasilnya, semua lembaga termasuk BNP2TKI setuju untuk menghapus terminal kedatangan khusus TKI di bandara Soekarno Hatta.
Selain itu, mulai oktober, penerbitan Kartu Tanda Kerja Luar Negeri ( KTKLN ) tidak lagi akan dibagikan di bandara. Karena, hal itu disinyalir dimanfaatkan oleh oknum-oknum untuk melakukan pemerasan terhadap TKI selama ini.
Kabar ini pun sontak membuat gembira Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) di Arab Saudi. Salah satunya diungkapkan oleh Asep Sunarya TKI asal Cianjur, "Alhamdulilah akhirnya tempat pemerasan TKI ditutup juga, " ujarnya.
Hal senada juga di utarakan Tomy Wijaya TKI asal Sukabumi, "saya merasa bersyukur atas kerja keras KPK yang telah menutup terminal TKI Selapanjang, karna pada tahun 2006 sewaktu pulang dari Khartum, saya dipisahkan dengan istri saya dengan alasan mobil yang ditumpangi penuh, bahkan saya dibiarkan dari jam 11 siang sampai jam 9 malam untuk beli tiket travel, dan ketika sudah naik mobil travel ada yang meminta uang dengan modus seiklashnya, tapi kalau dikasih 5000 rupiah malah dilempar, " ungkap Tomy.
Meski demkian banyak juga dari kalangan TKI Arab Saudi yang masih pesimis, salah satunya diungkapkan oleh Rey Tenaga Kerja Wanita ( TKW ) asal Jawa Barat, ia mengangap itu hanya ganti kulit saja dan nantinya akan ada lagi. Hal serupa juga dilontarkan oleh Nanang TKI asal karawang, ketika ditanya Redaksi Liputan BMI, Nanang malah balik nanya, " dengan ditutupnya terminal khusus TKI, apakah para calo akan hilang, tanya Nanang dengan nada sinis.
Redaksi : Iyad Wirayuda