Headlines News :
Home » » Surat Terbuka Untuk Darmakirty Syaliendra Putra ( Konjen RI Jeddah )

Surat Terbuka Untuk Darmakirty Syaliendra Putra ( Konjen RI Jeddah )

Written By Unknown on Kamis, 21 Agustus 2014 | 05.00

Assalamualaikum Wr.Wb.
Salam teriring doa untuk Bapak dan sekeluarga, semoga selalu dalam rahmat dan lindungan yang maha kuasa.

Pak Darma yang saya hormati, pertama tama saya ingin minta maaf karna telah lancang mengirim surat ini, kami sebagai Tenaga Kerja Indonesia ( TKI ) yang kebetulan bekerja di Jeddah, sangat mengapresiasi kinerja Bapak selama satu tahun menjabat sebagai Konsuler di KJRI Jeddah, kami sangat kagum dengan Bapak yang sangat pro aktiv tentang permasalahan TKI di Jeddah khususnya.

Saya ingat betul ketika pertamakali  Bapak dilantik pada tanggal 26/06/2013, waktu itu otoritas Arab Saudi sedang memberlakukan amnesty dan suasana kota Jeddah kurang kondusif, dikarnakan membludaknya TKI Overstayer dari berbagai wilayah  yang mendatangi KJRI Jeddah. Meski waktu itu Bapak menjabat masih dalam waktu transisi, namun patut diapresiasi, bahwa dibawah kepemimpinan Bapak lah sebagai Konjen yang mampu mengmiplementasikan  kebijakan amnesty yang diberikan otoritas Arab Saudi  dengan program G to G kepada ekspatriat, dan Alhamdulilah Bapak bekerja dengan baik dan bisa melaksanakan tugas dengan suksesnya memulangkan puluhan ribu TKI Overstayer, walau ada sebagian pihak yang kurang puas dengan adanya percaloan yang dilakukan bawahan Bapak waktu itu, tapi itu kami anggap excuse.

Bapak Darmakirty Syaliendra Putra  yang kami hormati, menjelang pergantian Presiden 2014, saya teringat dengan kejadian  suksesi pemimpin nasional di era KH Abdurahman Wahid ( Gusdur ) yang beralih ke tangan Megawati pada waktu tahun 2002, ketika itu Konsuler Jeddah di Jabat Bapak Abdul Wahid Maktub yang baru menjabat satu tahun, diganti oleh loyalis Megawati. Mengingat dalam UUD 45 pasal 13 ayat 1, Presiden mempunyai wewenang mengangkat/mengganti Duta dan Konsuler.

Bapak Darmakirty Syaliendra Putra  yang kami hormati, mudah-mudahan kejadian pada tahun 2002 tidak terulang dan tidak dialami Bapak. Jika hal itu sampai terulang, tentunya kami sangat kehilangan sosok pejabat yang mengayomi seperti Bapak.

Sebelum kami menutup surat ini, izinkanlah kami menyampaikan aspirasi dan keluhan dari teman-teman Tenaga Kerja Indonesia yang legal maupun ilegal ( Overstayer ) yang ada di Jeddah, tentang pelayanan KJRI. Menurut hemat kami, seyogianya Bapak  Darmakirty Syaliendra Putra selaku Konjen dan pucuk pimpinan tertinggi di KJRI memberikan perintah kepada bawahanya untuk mempermudah pelayanan kepada TKI yang ingin mengadukan masalah dan meminta perlindungan secara hukum, karna selama ini yang kami lihat, jika TKI yang bermasalah ingin melapor, harus melalui pintu utama yang dijaga secara protokoler sehingga menimbulkan rasa ketakutan para Tenaga Kerja Wanita ( TKW ) khususnya, ketika berhadapan dengan security /petugas, ( maaf ) yang agak arogan dan tidak familier. Harapan kami, KJRI Jeddah bisa membuka pintu utama selama waktu kerja KJRI dari pukul 09:00 - 16:00 tanpa harus melewati protokoler, menurut kami, ini akan memudahkan bagi para TKI yang ingin melaporkan permasalahan dan membutuhkan perlindungan. Sesuai yang diamanatkan UU No.39/2004 pasal 6 , bahwa pemerintah bertanggung jawab dan memberikan perlindungan terhadap TKI di luar negri

Mungkin hanya ini yang bisa kami tulis, bila ada kata-kata yang kurang berkenan dihati Bapak, mohon dimaklum, semoga Bapak selalu diberi kesabaran dan kemudahan dalam menjalankan tugas dan amanat, amin.


By : Iyad Wirayuda & Muhammad Roland







Share this post :
 
Support : Creating Website | LIPUTAN | BMI
Copyright © 2014. Liputan BMI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by BMI-SA
Proudly powered by Blogger