Dugaan kekerasan menimpa seorang pekerja migran asal Indonesia, Sihatul Alfiah, di Taiwan.
Perempuan berusia 27 tahun asal Banyuwangi, Jawa
Timur, itu diberitakan terbaring koma di satu rumah sakit di Taiwan,
diduga akibat disiksa oleh majikannya.Kementerian Luar Negeri di Jakarta membenarkan berita ini, namun mengatakan hingga saat ini masih memeriksa kepastian identitas TKI tersebut.
"Memang, ada laporan berkaitan dengan kasus TKI dari Taiwan, ada dokumen dan juga paspornya," kata Tatang Razak, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia, Kementerian Luar Negeri, kepada wartawan Jumat (24/01).
"Kebetulan nama (yang ada di paspor) itu dan alamatnya berkaitan dengan duta besar kami yang ada di Stockholm," kata Tatang.
Ia menjelaskan bahwa Sihatul Alfiah adalah saudara dari salah satu staf yang bekerja di kedutaan.
"Ketika datang staf kami ke sana (mengecek), ternyata orang yang ada di dalam paspor itu ada di Jakarta dan sehat-sehat saja," kata Tatang.
Tatang menambahkan Kemenlu saat ini bekerja sama dengan pihak imigrasi untuk melacak identitas sebenarnya TKI tersebut.
"Ada indikasi kemungkinan itu orang Banyuwangi," ujarnya.
Simpang siur
Lebih lanjut, Tatang menyesalkan kesimpangsiruan pencatatan identitas para pekerja migran yang kerap kali terjadi.Ia mencontohkan miliaran uang asuransi di Malaysia tidak bisa dicairkan ketika ada orang kecelakaan kerja dan meninggal.
"Ketika kami datang, alamat (yang didaftarkan) itu tidak ada. Seharusnya (asuransi) bisa dicairkan oleh ahli waris, jadi tidak bisa cair."
Sementara itu pemberitaan mengenai Sihatul Alfiah di beberapa media lokal juga masih simpang siur.
Beberapa pekerja migran Indonesia bekerja di luar negeri tanpa dilengkapi dengan dokumen resmi maupun yang masih berlaku.
Baru-baru ini, Malaysia mengadakan Klik razia besar-besaran terhadap tenaga kerja ilegal.
Berdasarkan data Kemenlu, hingga saat ini terdapat 695 WNI yang terjaring razia ini dan mereka telah dipulangkan secara bertahap di antaranya dari Johor Baru dan Pasir Gudang.
Dugaan kekerasan terhadap pekerja Indonesia di Taiwan muncul hanya beberapa hari setelah kasus serupa Klik yang menimpa Erwiana Sulistyaningsih, pekerja migran Indonesia di Hong Kong.
BBC