Headlines News :
Home » » Mantan BMI, Sukses Berternak Ayam

Mantan BMI, Sukses Berternak Ayam

Written By Unknown on Rabu, 23 Juli 2014 | 20.28

Dengan mengenakan baju merah dan memakai celana abu-abu ukuran 3/4, Bambang Rian (38) segera mengambil sebuah ember berwarna biru yang berisi pakan ternak. Waktu telah menunjukkan pukul 12.00 Wib, dan itu adalah waktunya bagi Bambang untuk memberi makan 3500 ekor ayam miliknya.

Bagi Bambang, merawat ayam sudah menjadi bagian dari ritual hidupnya. Sejak tahun 2006 silam, warga desa Bacem RT 02/RW 02 kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar ini mendirikan peternakan ayam. Sebelum mendirikan peternakan ayam, Bambang sempat menjadi menjadi buruh migrant di Taiwan. Selama bekerja di Taiwan, Bambang tidak berkutat di dunia peternakan melainkan di sebuah bengkel.

Lantas, mengapa Bambang saat ini malah tertarik membuka peternakan ayam? Saat ditemui, ayah dari satu orang anak ini mengatakan, sepulang dari Taiwan di tahun 2006, dirinya memang sengaja untuk tidak memilih membuka usaha bengkel. Pertimbangannya adalah tingginya tingkat kebutuhan masyarakat akan daging dan telur ayam.

” Saya juga tertarik dengan ayam, karena kandangnya jauh lebih bersih,” ujar Bambang.

Oleh karena itu, dengan modal Rp. 70 Juta, Bambang langsung membeli tanah sebagai aset lahan peternakan di Blitar. Dengan modal itu, Bambang sudah bisa membangun gudang, kandang dan 200 ekor ayam sebagai langkah awalnya.

Peternakan ayam yang dipilih Bambang merupakan langkah yang tepat, apalagi modal awal sebesar Rp. 70 Juta dalam tempo setahun bisa kembali. Hal ini dikarenaakan adanya penambahan usaha yang dilakukan Bambang, faktor harga telur ayam yang bagus pada saat itu juga ikut mempengaruhi percepatan kembali modal awal Bambang.

Seiring dengan berjalannya waktu, peternakan ayam yang dikelola Bambang semakin berkembang pesat. Setelah hanya memiliki 200 ekor ayam, pada saat ini jumlahnya bertambah menjadi 3500 ekor ayam. Jumlah itu belum termasuk 700 ekor ayam arab, 600 ekor bebek dan 20 ekor kambing. Penambahan ternak itu karena perputaran modal yang baik, sehingga keuntungannya dikembangkan ke ternak yang lain.

” Jumlah itu merupakan ayam dan bebek petelur maupun ayam dan bebek daging. Dengan adanya dua jenis ini, maka perputaran pakan jadi lebih mudah, apalagi etiap tahun harga pasti mengalami harga naik turun.  Biasanya harga telur ayam turun, harga telur bebek naik. Turun naiknya tidak sama,” terangnya.

Dalam mengelola peternakan ayamnya, Bambang juga beruntung karena warga di desanya sebagian besar juga berprofesi sebagai peternak ayam, sehingga pakan yang dibutuhkan bisa dicari dengan mudah.

“Ekspor” Telur Ayam

Cerita kesuksesan Bambang tidak berhenti disitu saja. Distribusi telur ayam dari peternakan milik Bambang juga terbilang sukses. Dalam sehari, peternakan ayam miliknya bisa menghasilkan 1 hingga 1,5 kwintal telur.

Telur yang dihasilkan itu kemudian diambil oleh para penampung, untuk selanjutnya di”ekspor” ke Jakarta. Jakarta memang menjadi surga bagi para peternak ayam, karena dalam setiap harinya ada sekitar 500 truck pengangkut telur ayam (data Pemprov Jawa Timur) yang singgah di ibukota negara ini.

Bambang memiliki cita-cita untuk menambah jumlah ayam hingga 10 sampai 20 ribu ekor. Dengan jumlah itu, setidaknya bisa dihasilkan 3 – 5 ton telur ayam dalam sehari. Jika ini tercapai, Bambang bisa langsung mengirim telur ke Jawa Tengah dan Jakarta, tanpa harus melalui penampung.

Untuk mengurus peternakan ayam di lahan seluas 10 ribu meter persegi, Bambang tidak sendiri, ia dibantu 5 pegawainya. Dari peternakan ayam ini, dalam sehari jika harga stabil Bambang bisa mendapatkan penghasilan bersih sebesar Rp. 1 Juta. Jika tidak stabil, seperti harga telur turun, ia masih bisa mendapatkan Rp. 300 – 500 ribu.

Meski pendapatan yang diperolehnya tergolong besar dalam sehari, namun mengelola dan merawat ayam tidak semudah yang dibayangkan. Cobaan akan datang, terutama saat virus penyakit menyerang. Peternakan ayam yang dimiliki Bambang pernah dua kali terkena flu burung, bahkan ayam satu kandang pernah habis tidak tersisa.

Jika sudah demikian, Bambang harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli obat dan vaksin. ” Karena ini usaha perorangan, maka mulai perawatan hingga pengobatan semuanya ditanggung sendiri,” jelasnya.(Indosuara)
Share this post :

+ comments + 1 comments

12 Maret 2015 pukul 03.51

Assalamualaikum.wr.wb. perkenalkan nama saya katiman dari surabaya kerja tki di malaysia, saat menulis ini saya teringat memory masa lalu..saya sangat tergugah hati melihat coretan hati yang bapak tulis. saya jadi teringat tentang masa-masa sulit dulu,karena iktiar dan usaha , seolah2 menjadi dendam bukan lagi motivasi, cuma satu tujuan saya pada saat bagaiman caranya untuk bangkit..singkat kata berbagai macam iktiar dan cara yang saya lalui, mengingat pada saat itu hutang saya 1,2m yang tidak sedikit, belum lagi bunga renternir yang bertambah. karena usaha, kesungguhan hati, akhirnya menemukan jalan /solusi . saya percaya ALLAH ITU TIDAK DIAM MAHA PENYAYANG , cobaan itu bukan lah ujian tapi hadiah yang tersilmut untuk kebahagiaan yang sebenar2nya. Bila butuh angka togel ghaib yg sudah kami buktikan hubungi MBAH WITJAKSONO DI 0852_2223_1459. ingat kesempat tidak akan datang untuk yang kedua kalinga
KLIK=> BOCORAN TOGEL 2D 3D 4D 6D

Posting Komentar
 
Support : Creating Website | LIPUTAN | BMI
Copyright © 2014. Liputan BMI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by BMI-SA
Proudly powered by Blogger